Oleh: Alex
Dua tokoh utama dalam novel ini melakukan begitu banyak perjalanan untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mereka tentang cinta. Galih mencintai Krasnaya. Raras mencintai Violet. Namun sejak awal kita tahu cinta mereka adalah cinta yang tak dipersatukan karena dipisahkan maut. Bahkan dalam daftar isi yang terbagi atas empat bagian pun kita sudah tahu. In Memoriam: Krasnaya. In Memoriam: Violet. Ego Distonik. Ego Sintonik.
Dalam Tabula Rasa, kita melihat gambaran manusia-manusia modern yang dirangkai dalam bentuk fragmen-fragmen dengan setting waktu dan tempat semau si pengarang. Sudut pandang cerita yang dibuat bergerak cepat dan berganti-ganti membuat pembaca bisa saja ogah membaca karena membingungkan, namun bisa juga membuat pembaca lain terseret pada gelombang naik-turun gejolak emosi tokoh-tokohnya. Akan tetapi Ratih Kumala, sang pengarang, berhasil membimbing pembaca memasuki dunia tokoh-tokohnya dengan menerabas waktu dan tempat.
Continue reading